IbM Peningkatan Budaya Kerja UKM Bambu Cebongan Mlati Sleman Yogyakarta

Astuti, Marni and Nurdin, Riani (2017) IbM Peningkatan Budaya Kerja UKM Bambu Cebongan Mlati Sleman Yogyakarta. Seminar Nasional Hasil Pengabdian. pp. 25-32. ISSN 978-979-3812-49-6

This is the latest version of this item.

[img] PDF
view - Published Version

Download (128kB)
Official URL: https://lpm.uad.ac.id/prosiding-seminar-nasional-2...

Abstract

Mebel bambu Muda Kreatif dan Karya Manunggal merupakan mitra pengabdian yang berada di desa Tlogoadi, Mlati, Sleman bergerak di bidang pengolahan bambu menjadi aneka produk rumah tangga dan industri. Program IbM ini bertujuan untuk meningkatan kualitas dan kuantitas produksi, peningkatan pemahaman budaya kerja dan peningkatan jangkauan pemasaran melalui media e-commerce. Keterbatasan peralatan, keterbatasan pemahaman budaya kerja, tata letak fasilitas produksi yang tidak teratur, dan sistem pencatatan keuangan dan produksi yang belum tersedia menjadi latar belakang penyelesaian permasalahan mitra pengabdian. Langkah-langkah dalam penyelesaian permasalahan adalah menambah peralatan produksi berupa Kompresor Shark 1 Pk dan bak pengawetan bambu, pelatihan budaya kerja K3 dan 5S, re-layout fasilitas produksi, pemisahan produk jadi dan limbah, pelatihan pencatatan pembukuan dan hasil produksi dan membuat neraca laporan keuangan. Hasil yang diperoleh: 1). Penambahan Kompresor bagi mitra Karya Manunggal menambah kemampuan produksi didalam memenuhi pesanan dari pasar eropa dan penambahan bak pengawetan bagi mitra Muda Kreatif meningkatkan kualitas bahan baku sehingga produk yang dihasilkan akan lebih awet 2). Tenaga kerja memiliki softskill terkait budaya kerja, yaitu rapi, resik, rawat, rajin, ringkas dan memiliki kesadaran penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam bekerja. Peningkatan budaya kerja 5R dari hasil kuesioner meningkat yaitu 5,56 menjadi 7,76, artinya karyawan bekerja lebih nyaman karena barang-barang berbahaya disekitar lingkungan kerja dihilangkan atau dibersihkan. Waktu siklus penyelesaian produk juga semakin cepat dari 15,08 jam menjadi 14.20 jam. 3). Mitra memiliki fasilitas tempat produksi lebih berurutan dengan total jarak perpindahan dari 1.922,9 meter menjadi 1.832,35 meter. 4). Penataan ruang produksi lebih tertata antara produk jadi, setengah jadi dan limbah. 5). Mitra dapat memiliki catatan pembukuan hasil produksi dan laporan keuangan. 6). Mitra memiliki strategi pemasaran dengan menggunakan media online

Item Type: Article
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Sekolah Tinggi Teknologi Adisujtipto > Teknik Industri
Depositing User: Mrs Riani Nurdin
Date Deposited: 27 Aug 2019 00:43
Last Modified: 27 Aug 2019 00:43
URI: http://eprints.stta.ac.id/id/eprint/40

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year